Indonesia dikenal dengan keanekaragaman suku, budaya, adat istiadat, dan kekayaan alamnya sehingga sebagai bangsa dan warga negara Indonesia patutlah berbangga, menjaga, dan melestarikannya sesuai dengan perkembangan zaman agar tidak tergerus atau hilang lenyap tergerus zaman. Salah satu kekayaan tersebut ialah rumah adat, hampir setiap wilayah di Indonesia memiliki ciri khas rumah adatnya masing-masing yang membedakan antara suku atau wilayah lainnya di Indonesia seperti rumah adat Jawa Barat. Umumnya, keunikan dan ciri khas tersebut mengandung kearifan lokal setempat sehingga memiliki filosofi dan nilai-nilai budaya yang menarik dan unik setiap suku bangsa.
Demikian pun rumah adat Jawa Barat yang mayoritas dihuni oleh Suku Sunda sebagai penduduk aslinya, memiliki keunikan dan kearifan lokal tersendiri. Bahkan, di era modern saat ini, masih banyak warga Jawa Barat yang tetap melestarikan bentuk struktur rumah seperti aslinya, walaupun sudah berkembang dengan terdapat perbaikan atau renovasi untuk lebih baik. Akan tetapi, tidak menghilangkan filosofi bangunan rumah adat tersebut. Oleh karenanya, pada artikel ini akan diulas mengenai 7 rumah adat Jawa Barat beserta ciri khasnya. Dengan demikian, sebagai bangsa Indonesia dapat mengenal rumah adat Jawa Barat secara lebih dekat dan mendalam.
1. Rumah Adat Jawa Barat Jolopong
Rumah adat Jolopong merupakan salah satu jenis rumah di Jawa Barat yang saat ini masih banyak warga setempat yang menerapkan struktur bangunan rumah ini. Pasalnya, rumah adat Jolopong terbilang sederhana sehingga mudah diaplikasikan pada bangunan rumah tempat tinggal yang tidak terlalu membutuhkan biaya yang sangat besar. Rumah adat Jolopong memiliki arti tekulai atau tegak lurus. Hal tersebut filosofi dari bentuk atap yang berbentuk tergolek lurus, sederhana, dan tidak terdapat desain lainnya.
Sebagian besar bahan bangunan rumah adat Jolopong berbahan dasar bahan alami, seperti dari kayu, papan, dan sebagainya sehingga bahan bangunan rumah Jolopong sangat terjangkau. Walaupun demikian, kekuatan bangunan ini tak perlu diragukan karena mampu menahan getaran apabila terjadi gempa bumi. Selain itu, dilengkapi juga kaki panggung yang akan terbebas dari genangan air banjir atau terkaman hewan buas lainnya. Anda dapat dengan mudah menemukan bangunan rumah adat Jolopong di daerah Garut dan sebagainya.
*Gambar hanyalah ilustrasi
2. Rumah Adat Jawa Barat Tagog Anjing
Rumah adat Tagog Anjing merupakan rumah adat Jawa Barat yang memiliki nama cukup unik dan menarik. Pasalnya, rumah ini memiliki makna filosofi seperti hewan Anjing yang tampak sedang duduk sehingga dinamakan Tagog Anjing. Oleh karenanya, struktur bangunan rumah adat ini terlihat cukup unik dan menarik karena seperti Anjing yang sedang duduk. Konsep dasar bangunan rumah adat ini berbentuk rumah panggung yang terbuat dari kayu dan ukiran jerami dengan bagian atap berbentuk segitiga yang saling menyatu antara atap sebelah kanan dan kiri. Lalu pada bagian bawah rumah ini dilengkapi dengan tangga untuk naik/turun. Ukuran rumah adat Tagog Anjing cukup berukuran besar sesuai dengan anggota penghuni rumah.
*Gambar hanyalah ilustrasi
3. Rumah Adat Jawa Barat Saung Ranggon
Rumah adat Saung Ranggon merupakan rumah yang pada saat abad ke-16 dibangun oleh Putra Pangeran Yogyakarta, Pangeran Rangga di daerah Kampung Cikedokan, Cikarang Jawa Barat. Hingga saat ini, rumah tersebut dilestarikan menjadi salah satu rumah adat Jawa Barat karena sejarah dan peninggalan yang sangat berharga pada saat itu. Lalu rumah adat seperti itu berkembang pada zamannya karena banyak masyarakat yang membangun rumah mirip dengan struktur yang mirip seperti rumah adat Saung Ranggon. Rumah adat tersebut memiliki ciri khas dengan memiliki tinggi 3 hingga 4 meter di atas tanah karena dengan tujuan agar rumah aman dari serangan binatang buas. Selain itu, di bagian bawah rumah juga sering kali dijadikan sebagai penyimpanan benda-benda pusaka atau benda perang lainnya karena cukup tersembunyi dan mudah dipantau oleh pemiliki rumah.
*Gambar hanyalah ilustrasi
Baca Juga: 8 Inspirasi Desain Taman Rumah Minimalis
4. Rumah Adat Parahu Kumureb
Rumah adat Parahu Kumureb merupakan rumah adat asal Jawa Barat yang memiliki makna dari kata Parahu artinya perahu. Sementara itu, Kumureb memiliki arti tengkurap. Pemberian nama tersebut berdasarkan bentuk rumah adat yang berbentuk seperti perahu terbalik. Walaupun demikian, desain rumah adat memberikan kesan apik, unik, dan menarik. Pada bagian depan dan belakang rumah berbentuk trapesium, sedangkan pada bagian kanan dan kiri atap rumah berbentuk segitiga sama sisi. Rumah adat Parahu Kumureb ini dapat dengan mudah ditemukan di daerah Ciamis, Banjar, dan sekitarnya. Pasalnya, di daerah tersebut masih banyak perumahan rakyat yang menggunakan struktur bangunan ini.
*Gambar hanyalah ilustrasi
5. Rumah Adat Badak Heuay
Rumah adat Badak Heuay merupakan salah satu rumah yang berasal dari Jawa Barat. Seperti Namanya, rumah adat ini memiliki arti yakni badak yang sedang menguap. Pasalnya, bentuk rumah adat ini jika ditelisik secara mendalam seperti badak yang sedang menguap, di bagian atap rumahnya mirip seperti bagian kepala badak. Secara umum, struktur bangunan rumah adat Badak Haeuay tidak berbeda jauh dengan rumah adat Tagog Anjing yang memiliki banyak kemiripan. Dari bahan bangunannya pun menggunakan konsep rumah panggung dengan bahan kayu untuk dindingnya dan kaki pendukung agar bangunan berdiri dengan kokoh.
*Gambar hanyalah ilustrasi
6. Rumah Adat Capit Gunting
Rumah adat Capit Gunting mengandung arti yaitu istilah untuk mengambil barang dengan cara dijepit. Pasalnya, rumah adat ini memiliki atap atau bagian atas yang sangat unik seperti halnya gunting untuk menjepit. Selain itu, pada bagian atap depan dan belakang menggunakan bahan bambu. Dengan dilengkapi beberapa tiang penyangga utama membuat tampilan rumah adat ini semakin lebih unik dan menarik. Rumah adat capit gunting ini lebih umum ditemukan di daerah Banten dan sekitarnya. Beberapa perumahan warga masih mengaplikasikan rumah adat capit guntung ini.
*Gambar hanyalah ilustrasi
7. Rumah Adat Kasepuhan
7 rumah adat Jawa Barat yang terakhir ialah rumah adat kasepuhan. Jenis rumah adat ini dikenal juga dengan Keraton Kasepuhan. Rumah adat kesepuhan ini masih dapat ditemukan di Keratonan pemerintahan karena saat ini bentuk bangunan masih original dengan beberapa renovasi dikit. Bentuk rumah adat kesepuhan umumnya terdiri atas 3 bagian, yaitu bagian gerbang utama, pancaratna, dan bangunan pangrawit. Bangunan rumah adat kesepuhan setiap sisinya memiliki filosofi dan makna tersendiri sesuai dengan perjuangan warga setempat sejak zaman dahulu. Oleh karenanya, jika kita orang awam berkunjung ke rumah adat kesepuhan harus menjunjung ketaatan dan penuh sopan santun.
*Gambar hanyalah ilustrasi
Demikianlah, 7 rumah adat Jawa Barat yang dapat Anda ketahui sebagai wawasan pengetahuan kebangsaan. Dengan seperti itu, sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat semakin menumbuhkan rasa kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa dan negara Indonesia. Terlebih jika dapat mengenal budaya dan adat dari daerah lainnya.